Apakah Anda sering bermain dengan kucing? jangan sepelekan jika Anda terkena gigitan kucing kesayangan Anda. Perlu kita ketahui bersama, gigitan kucing dapat menyebabkan luka ringan maupun dalam yang sulit dibersihkan. Luka ini memungkinkan bakteri atau organisme terperangkap di dalam kulit. Gigitan kucing dapat menyebabkan ancaman infeksi bakteri.

Umumnya kucing akan menggigit apabila terkejut atau merasa takut dan terancam. Adakalanya luka gigitan kucing tidak begitu dalam dan ringan, sehingga pengobatan ringan saja akan membantu menyembuhkan. Namun, gigitan yang cukup dalam bisa meningkatkan risiko infeksi.

Dilansir Medical News Today, berikut adalah beberapa komplikasi yang disebabkan oleh gigitan kucing:

• Kerusakan syaraf
• Kerusakan tendon
• Potongan gigi yang tersangkut pada luka
• Bekas luka pada gigitan

Gigi kucing tajam dan runcing, sehingga mirip seperti jarum hipodermis yang dapat masuk ke dalam kulit dengan mudah. Ketika gigitan tersebut menyebabkan luka dalam, bakteri akan tinggal di jaringan kulit yang terluka. Apabila tidak ditangani dan dibersihkan dengan baik, dapat menyebabkan infeksi.

Adapun infeksi yang bisa ditularkan kucing pada manusia lewat gigitan adalah sebagai berikut:

• Pastuerella multocida

Adalah bakteri yang ditemukan pada kucing, dan ketika menginfeksi manusia maka dapat menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, peradangan setelah 24-48 jam dari gigitan. Penelitian tahun 2013 seperti dilansir Medical news Today menunjukkan bahwa bakteri P. multocida dapat menyebabkan selulitis dan abses.

Pada kasus langka, apabila bakteri menyebar melalui aliran darah dapat menyebabkan sepsis hingga infeksi katup jantung. Bakteri ini juga dapat menyebabkan pneumonia, bronchopneumonia atau infeksi pernapasan. Umumnya infeksi bakteri ini dapat disembuhkan dengan antibiotik.

• Penyakit cakaran kucing

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae yang infeksinya menular pada kucing lewat gigitan kutu, transfusi darah atau berkelahi dengan kucing lain yang terinfeksi. Ketika bakteri ini ditularkan kepada manusia maka dapat menyebabkan infeksi, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, infeksi mata atau nyeri otot. Jika kondisi infeksi memburuk, maka dokter akan mengobatinya dengan memberikan antibiotik.

• Rabies

Rabies adalah penyakit syaraf yang dapat ditularkan melalui gigitan infeksi hewan. Tak hanya anjing, kucing juga dapat menularkan rabies pada manusia melalui gigitannya. Umumnya infeksi akan muncul setelah hitungan hari atau bulan sehingga seringkali pertolongan datang terlambat.

• Sporotrichosis

Adalah infeksi jamur yang ditularkan kucing, yang menurut CDC umumnya mempengaruhi kulit dan tidak menyebabkan bahaya lain. Pengobatan infeksi jamur ini dapat dilakukan dengan memberikan obat anti jamur yang disebut itraconazole.

Ketika terinfeksi jamur ini, maka Anda harus menjalankan pengobatan setidaknya 3-6 bulan sampai sembuh.

Bila infeksi jamur tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan gangguan paru-paru, sendi, tulang dan sistem syaraf pusat. Pembedahan atau infus obat amphotericin B mungkin akan diberikan untuk mengatasi keluhannya.

Ketika gigitan kucing cukup dalam, maka yang harus Anda lakukan adalah segera membasuh luka dengan air mengalir dan sabun selama 5 menit, dan hindari menggosok terlalu keras agar tidak menyebabkan memar. Setelah luka dikeringkan, balut dengan perban dan periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Dilansir Cleveland Clinic, berikut tindakan lanjutan yang akan dilakukan oleh dokter, untuk mencegah infeksi bakteri atau jamur akibat gigitan kucing:

• Membersihkan luka dan mengaplikasikan krim antibiotik
• Meresepkan antibiotik seperti augmentin
• Memberikan booster vaksin tetanus jika dibutuhkan
• Menjahit luka terutama bila luka terlalu dalam

Berikut informasi seputar berbagai penyakit yang dapat ditularkan melalui kucing, walau Anda senang bermain dan bahkan mengenal manfaat memeilhara kucing, sebaiknya tetap selalu menjaga kebersihan, agar terhindar dari berbagai penyakit yang dapat ditularkan melalui kucing.